Menjadi guru matematika adalah sebuah tantangan yang cukup besar akibat dari masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika. Hal ini terkadang berimbas pada guru yang mengajarkannya juga tidak disukai. Apalagi guru yang mengajar kurang mempersiapkan diri dalam mengajar. Berikut ada beberapa tips kiranya dapat menjadi masukan bagi guru agar disukai oleh siswanya.
1. Mempersiapkan materi sebelum mengajar.
Mempersiapkan materi adalah kewajiban mutlak yang harus dilakukan oleh seorang pengajar. Adanya persiapan akan mempengaruhi keberhasilan dalam pengelolaan kelas dan pencapaian tujuan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan.
2. Memotivasi siswa.
Terkadang sebagai guru, sering kali “mengabaikan” atau lupa dalam memberikan dorongan kepada siswanya, padahal motivasi sangat banyak gunanya dalam membangkitkan minat belajar siswa. Pemberian dorongan buat siswa dapat dilakukan pada saat penyampaian tujuan pembelajaran. Disaat itulah perlu disampaikan untuk apa dia mempelajari materi itu, dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar siswa dapat memahami mamfaat langsung dari mempelajari materi tersebut.
3. Menjadi guru yang humoris
Menjadi guru yang humoris adalah salah satu syarat agar digandrungi oleh siswanya. Pemecahan masalah dalam matematika terkandang membutuhkan konsentrasi yang serius, disaat masalah terpecahkan perlu diselingi dengan cerita-cerita humor yang dapat mencairkan suasana. Disinilah dibutuhkan ketrampilan guru untuk memunculkan gelak tawa siswanya, tentunya humor yang disampaikan adalah hal-hal yang positif.
4. Menyelengi pembelajaran dengan game.
Memberikan game (permainan) yang masih berkaitan dengan materi yang diajarkan tentunya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dalam mencapai tujuan. Game disini digunakan untuk mengenalkan kepada siswa bahwa belajar matematika itu asik dan menyenangkan.
5. Memberikan penghargaan kepada siswa
Penghargaan yang dimaksud disini tidak sebatas pujian yang disebutkan secara lisan, tetapi memberikan penghargaan secara tertulis. Misalnya penghargaan berupa poin yang dicatat yang nantinya diakumulasi setiap bulan, mid semester atau bahkan semester. Dari poin yang terkumpul, kemudian dirangking untuk menentukan urutan poin siswa dari yang tertinggi. Selanjutnya dari hasil perangkingan, siswa diberi penghargaan walaupun sekedar cenderamata yang cukup murah, hal itu sangat bermakna bagi siswa yang mendapatkannya.
6. Memberikan soal-soal yang menantang
Bagi siswa-siswa yang memiliki IQ tinggi dan memahami konsep-konsep matematika dengan baik, terkadang soal-soal yang di buku atau di LKS bukanlah sebuah masalah bagi dia, disini perlu guru memberikan soal-soal pengembangan sehingga siswa yang ber IQ atau pintar dapat lebih memperluas pengetahuannya, soal-soal tersebut dapat diperoleh dari soal-soal olimpiade.
7. Meng up-grade pengetahuan yang dimiliki.
Wibawa sebagai seorang guru akan lebih mantap jika guru yang mengajar memiliki wawasan yang luas dan menggunakan cara-cara singkat dalam pemecahan masalah. Hal ini bisa diperoleh jika seorang guru terus mencari informasi-informasi terbaru. Misalnya saja, kemampuan analisis seorang guru dapat berkembang jika selalu berusaha memecahkan soal-soal olimpiade.
Itulah beberapa tips yang sempat saya pikirkan, mudah-mudahan dapat bermamfaat.
“Maju Mundurnya Generasi bangsa Terletak Pada Guru yang Mendidiknya"
Source: http://yasakertamath.blogspot.com/2012/05/menjadi-guru-matematika-yang-disukai.html